Jumat, 06 April 2012


Wabah  “TOMCAT

Tomcat serangga yang beracun. Serangga ini hidup di daerah yang lembab. Serangga ini biasanya hidup di pepohonan, tambak dan semak-semak. Racun yang terdapat pada serangga ini bisa menimbulkan efek cukup menyakitkan di kulit dan berbagai bagian tubuh manusia meskipun tidak sampai mematikan.

 Kontak langsung dengan hewan ini sama saja dengan menempelkan kulit pada racun.

Tomcat sebenarnya tidak bermusuhan dengan manusia, tetapi mungkin ada kegiatan manusia yang mengganggu aktivitasnya. Serangga Tomcat sesungguhnya adalah sahabat para petani karena termasuk jenis Paederus yang berguna untuk mengusir hama seperti wereng.

Kenapa populasi Tomcat semakin meningkat ?

Di kota besar, serangga Tomcat biasa hidup di daerah yang masi  h ada pepohonan atau tanaman seperti taman-taman kota. Serangan serangga jenis Tomcat diduga berkaitan dengan peningkatan aktifitas perburuan tokek yang diangap sebagai salah satu predator bagi Tomcat sehingga menjadikan populasi serangga itu berkembang pesat. Di samping itu keseimbangan alam terganggu karena faktor migrasi wilayah dan cuaca ekstrim yang juga menjadi penyebab munculnya sebuah populasi hewan tertentu.

Bagaimana cara kerja Tomcat ?

Tomcat tidak menggigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya. Meski tak menggigit, serangga ini memiliki cairan racun di dalam tubuh (kecuali sayap) yakni toksin hemolim. Cairan hemolim atau toksin ini disebut sebagai paederin (C24 H43 O9 N) dan biasanya banyak dihasilkan oleh serangga betina.

Paederin inilah yang menyebabkan bengkak hebat, dan menyebabkan reaksi pada kulit sekitar 24 jam setelah kontak. Penderita yang terkena racun Paederin serangga Tomcat biasanya akan mengalami gatal-gatal yang disebut Dermatitis Paederus.

Bagaimana bentuk klinis akibat serangan Tomcat ?

Kasus ringan:  Kulit akan berasa panas dan kemerahan yang berlangsung selama beberapa hari.

Kasus sedang: Kulit kemerahan kemudian muncul vesikel atau bula atau timbul bintil yang berisi cairan kecil lalu melepuh melebar selama beberapa hari. Selanjutnya, diikuti dengan tahap skuamosa ketika lepuh mengering lebih dari seminggu, dan kemudian timbul bercak hiper-atau hypopigmented.

Kasus berat:    Terasa kemerahan dan melepuh pada kulit lebih luas, demam, nyeri persarafan (neuralgia), nyeri tulang (arthralgia), dan muntah.

Individu yang terkena mungkin secara tidak sengaja mentransfer cairan paederin ke area lain dari tubuh, seperti alat kelamin atau wajah. Jika cairan tersebut terkena tangan dan penderita menggosok mata di daerah sekitar mata maka akan terjadi konjungtivitis yang disebut Nairobi eye.

cairan yang dikeluarkan tomcat itu bersifat asam. Karena itu, dapat dinetralkan dengan zat yang bersifat basa, seperti sabun mandi.

Jika sudah terkena dermatitis, otomatis seprei, sarung bantal, handuk maupun alat-alat yang diduga terkena racun Tomcat harus dibersihkan, karena Tomcat tidak hanya mengeluarkan racun secara langsung, tapi bisa meninggalkan racun dimana saja.



 CARA MENCEGAH & PENANGGULANGAN

ü  Bila Anda ingin menyingkirkannya, gunakan kertas atau meniupnya, jangan langsung memegang Tomcat dengan tangan.

ü  Jika kulit terkena racun Tomcat segeralah cuci menggunakan sabun dan air sebersih mungkin, jangan dioles odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah reaksi inflamasi pada kulit.

ü  Jika sudah terkena langsung, area yang melepuh harus ditangani dengan membasahi basah dingin, lalu gunakan salep steroid topikal kuat seperti hydrocortisone  1% , salep betametasone atau salep anti radang lainnya (Pemberian antibiotik tidak diperlukan bila tidak ada tanda infeksi sekunder).

ü  Jangan menggosok kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat. Racun yang ada pada kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang tersentuh tangan. Cuci bersih tangan sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain.

ü  Jagalah kebersihan lingkungan.

ü  Buang tanaman yang tidak terawat dan pastikan kebersihan taman dengan baik.

ü  Tutup jendela dan pintu atau ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.

ü  Pastikan jendela dan pintu rumah tertutup pada malam hari, karena Tomcat menyukai sinar lampu yang terang saat malam hari. Atau sebaiknya matikan lampu rumah saat tidur.

  Jika kulit terkena racun Tomcat segeralah dicuci menggunakan sabun, jangan dioles odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah reaksi inflamasi pada kulit