Kamis, 12 Januari 2012

Tempayan yang retak bukan suatu kekurangan

Tempayan yang retak bukan suatu kekurangan

oleh T Riyo No pada 5 Juni 2011 pukul 23:43
  Seorang ibu tua mempunyai 2 buah tempayan,yang dipikul dipundaknya dengan menggunakan bambu.
Salah satu dari tempayan itu retak,sedang yg satunya tak bercela dan selalu memuat air hingga penuh.
Setibanya dirumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air ditempayan yang retak tinggal separuh.
Selama 2 th hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu hanya membawa pulang air 1 setengah tempayan.
Tentu tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya, Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.
Setelah 2 th yang dianggapnya sebagai kegagalan akhirnya dia berbicara kepada si ibu tua di dekat sungai "Aku malu sebab air bocor mll bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu" ibu tua itu tersenyum dan berkata "Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna disepanjang jalur yang kau lalui, namun tidak ada dijalur yang satunya?? Aku sudah tau kekuranganmu jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari diperjalanan pulang kau menyirami benih2 itu. Selama 2 th aku bisa memetik bunga2 yang cantik, kalaw kau tdk sperti itu maka bunga2 yang indah itu tdk akan pernah tumbuh"
     Kita semua mempunyai kekurangan masing2, Namun kekurangan dan keretakan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenagkan dan indah,,,,
     Kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.
Wahai para sobat yang retak janganlah berkecil hati, dalamilah makna hidup, ciumlah wanginya bunga dijalur kalian,,,,, GOODLUCK!!!
OPTIMIS